Kalurahan Banyusoco

Minggu 06 mei 2018, dilaksanakan ada giat pertemuan kelompok HKM(hutan kemasyarakatan) Desa Banyusoco dengan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Pertemuan tersebut dalam maksud sosialisasi kepada semua anggota kelompok HKM mengenai progam pengelolaan tanaman di bawah tegakan. Disampaikan oleh Bapak Slamet perwakilan dari UGM yogyakarta,bahwa nantinya progam pemanfaatan tanah dibawah tegakan di daerah HKM Banyusoco cocok untuk pengembangan tanaman porang. Progam tersebut selanjutnya akan dilakukan kajian lokasi atau penelitian dan uji coba dari fakultas kehutanan dan fakultas tekhnik sipil dari UGM Yogyakarta.

Disamapaikan oleh Kepala Desa Banyusoco Bapak Sutiyono, yàng berciri khas menggunakan pakaian among tani (khas yogyakarta) bahwa progam tersebut diapresiasi sangat baik oleh Pemerintah Desa Banyusoco dan warga masyarakat. Karena nantinya progam tersebut akan dapat menambah pendapatan masyarakat dan menongkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan asumsi luas HKM Banyusoco sekitar 17 ha yang dimiliki nantinya akan dimanfaatkan  untuk tanaman ubi porang diperkirakan setiap 1 ha akan menghasilkan ubi porang 2 sampai 4 ton ubi porang dengan harga per kg mencapai 4.000 rupiah.

Salah satu tempat yang sudah berhasil membudidayakan ubi porang di indonesia baru ada di Madiun Jawa Timur. Dimana hasil dari ubi porang tersebut banyak diexspor keluar negeri seperti di negara jepang. Yang nantinya akan dibuat olahan makanan seperti keripik, mie, kue dan tepung serta olahan makanan lainnya.

Sehingga setelah progam tersebut sudah bisa berjalan, maka akan sinergi dengan progam desa yang telah digagas oleh Bapak Kepala Desa yakni pengembangan Desa Wisata yang berbasis ketahanan pangan dan nantinya akan menambah kesejahteraan masyarakat di Desa Banyusoco.